Kjeldahl System

Kjeldahl System – Sistem Kjeldahl adalah metode analisis kimia klasik dan standar untuk menentukan kadar nitrogen total (terutama nitrogen organik) dalam suatu sampel, seperti makanan, pakan ternak, tanah, dan limbah.

Prinsip Kerja Singkat Kjeldahl System :
Metode ini berlangsung dalam tiga tahap utama:

  1. Digesti (Destruksi): Sampel dididihkan dengan asam sulfat pekat (H₂SO₄) dan katalis (misalnya, selenium). Proses ini mengubah nitrogen organik menjadi amonium sulfat [(NH₄)₂SO₄].

  2. Destilasi: Larutan hasil digesti dibuat basa kuat (dengan NaOH), yang mengubah ion amonium (NH₄⁺) menjadi gas amonia (NH₃). Gas amonia kemudian didestilasi dan ditangkap dalam larutan asam penampung (biasanya asam borat atau HCl standar).

  3. Titrasi: Kadar amonia yang tertangkap dalam penampung ditentukan melalui titrasi. Hasil titrasi digunakan untuk menghitung kadar nitrogen, yang kemudian dapat dikonversi ke kadar protein (menggunakan faktor konversi, misalnya 6.25 untuk makanan).

Inti & Keunggulan:

  • Target: Mengukur Nitrogen Total → Protein (tidak spesifik untuk senyawa nitrogen tertentu).

  • Status: Metode resmi dan acuan (referensi) di banyak industri, terutama pangan dan pakan.

  • Kelebihan: Akurat, presisi tinggi, dan relatif murah untuk sampel rutin.

  • Keterbatasan: Tidak mengukur nitrogen non-protein (kecuali dengan modifikasi), menggunakan bahan kimia korosif, dan lebih lambat dibandingkan metode pembakaran Dumas (metode alternatif modern).

WeCreativez WhatsApp Support
Tim layanan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda. Jangan ragu untuk bertanya apa pun , kami siap membantu
👋 Hai, ada yang bisa saya bantu?