Centrifuge adalah perangkat laboratorium yang krusial dalam memisahkan komponen-komponen dari larutan atau campuran berdasarkan perbedaan massa jenisnya, menggunakan gaya sentrifugal yang dihasilkan dari rotasi tinggi. Prinsip kerjanya didasarkan pada pemahaman bahwa bahan-bahan dengan massa jenis berbeda akan mengalami gaya sentrifugal yang bervariasi seiring putaran mesin.
Berikut adalah penjelasan terperinci mengenai prinsip kerja centrifuge:
- Pemberian Kecepatan Tinggi: Saat mesin centrifuge diaktifkan, wadah yang berisi larutan atau campuran ditempatkan pada rotor di dalamnya. Rotor ini kemudian diputar dengan kecepatan tinggi, menghasilkan gaya sentrifugal yang kuat.
- Gaya Sentrifugal: Rotasi ini menciptakan gaya sentrifugal yang mendorong partikel-partikel dalam larutan ke arah luar. Partikel dengan massa jenis lebih tinggi akan merasakan gaya sentrifugal yang lebih besar, mendorongnya lebih jauh dari sumbu rotasi.
- Pemisahan Berdasarkan Massa Jenis: Selama berputar, komponen-komponen yang lebih berat atau memiliki densitas tinggi akan bergerak ke bagian bawah wadah, dikenal sebagai pellet, sementara komponen dengan densitas lebih rendah akan tetap di atas sebagai supernatan.

Fungsi utama centrifuge di laboratorium melibatkan pemisahan partikel atau komponen dalam cairan berdasarkan massa jenisnya. Beberapa fungsi spesifiknya meliputi:
- Pemisahan Komponen Sel Darah: Centrifuge digunakan untuk memisahkan komponen darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan plasma.
- Pemisahan Molekul DNA: Dalam konteks biologi molekuler, centrifuge membantu mengisolasi dan memisahkan molekul DNA dari sampel biologis.
- Pemisahan Suspensi Padat-Cair: Centrifuge digunakan untuk memisahkan suspensi padat-cair, memungkinkan endapan partikel dalam larutan untuk analisis atau penggunaan berikutnya.
Dengan prinsip kerja yang solid dan fungsinya yang sangat penting, centrifuge menjadi alat tak tergantikan di laboratorium, memungkinkan peneliti untuk melakukan pemisahan bahan dengan akurasi dan efisiensi tinggi dalam berbagai konteks penelitian ilmiah. Baca Juga : Menguji Kepadatan Tanah sebelum Di Aspal, Mengapa ?